Ketika…
Jati diri hilang ditelan kesombongan,
Tak ada rasa
Tak ada karsa
Hanya nafsu
yang bermain dalam alunan musik kemenangan.
Dan…
Ketika…
Tarian dan nyanyian itu kian membahana,
Tak ada iba
Tak ada benar
Tak ada salah
Hanya aku yang meringis
Membaca ulang tulisan yang tak karuan ini.
*****
Ketika…
jati diri itu hampir hilang,
Maka sesungguhnya
Engkaulah pengingat akan petunjuk kembali jati diri itu.
Ketika…
tak ada lagi rasa, karsa dan asa,
Maka sesungguhnya
Engkaulah pembangkit dan pengobar harapan dan asa itu.
Ketika…
nafsu itu kian menari dalam musik,
nyanyian nafsu itu kian membahana,
Maka sesungguhnya
Engkaulah penyejuk dan pengarah kedamaian amarah itu.
Ketika…
tak ada lagi iba, benar dan salah,
Maka sesugguhnya
Engkaulah sang pencerah yang membenar-salahkan dengan kasihmu.
Dan…
Ketika…
Sendiri meringis dalam kesepian, ketakutan
Maka sesungguhnya
Engkaulah penerang dengan segala keramaian dan celotehmu