Sabtu, 27 Maret 2010

Malam Larut dalam Larut Malam

Malam kian membisu dalam diamnya
kian pekat dalam gelapnya,
kian membeku dalam dinginnya,
dedauanan menjerit pelan, terusik angin yang mengalun mengitari alam yang lelah menanti pagi,
Dan aku disini terhenyak, kala malam menerka setiap gerak yang kucipta,
hingga diri letih berlari, tak kunjung henti ia menacari
Ah.,,
Aku terbuai mimpi di penghujung mudaku,
akankah semua berakhir denganketakutan dan tanda tanya?
Aku pernah berhayal bahwa kelak dunia akan seperti matematika,
bukan sejarah manusia yang terus berubah

***
Malam memang telah tergaris oleh nasib untuk mengarungi hari-hari hidup dalam pekat,
dan setia mengiringi setiap helaan nafas dalam peraduan
Maka bila ada tanda tanya atas malam yang selalu bergulir dengan kebekuan,
sungguh adalah sebuah keraguan.
Dan,
Bila kita bermimpi, kenapa tak coba untuk menafsirkannya dalam kehidupan,
bahwa hidup akan lebih indah dengan mimpi.
Bila engaku ragu akan mimpimu, jangan pernah engkau ragu dengan tuhanmu.
Dan,
bila engkau menghitung Matematika, maka ia adalah kebenaran yang menyakitkan.
bahwa kadang dalam hidup, satu tambah satu tak selamanya dua.
Tuhanmu dan Tuhanku, terlalu cendekia untuk mengatur hal itu,
Hingga kita tak mampu mengukur dengan nalar telanjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar