Kematian,
Sudah pasti ia akan datang,
Entah malam entah siang, entah pagi
ataupun petang
Kematian,
Adalah milik raga yang masih
bertuan,
Kemudian ia datang, menghampiri,
mencabut dan memisahkan
Maka sesungguhnya tiap makhluk
yang bernafas akan merasakan,
Betapa sungguh kematian adalah
akhir yang tak bias dielakkan.
Maka tiada lagi kesombongan,
Maka tiada lagi kepongahan,
Maka tiada lagi kecintaduniawian,
Semua menangis, semua menunduk,
semua menyesal, semua meratap.
Namun, takdir Allah adalah
kepastian,
Dan saat datang kematian, maka
itu adalah keniscayaan.
Ta’ziyah inilah menjadi pengingat
kita semua, bahwa hidup bukanlah suatu keabadian.
RAHMAT, nama kakak Iparku yang
meninggal di hari ini,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
Bukan karena Allah memanggilnya,
karena aku tahu kematian adalah Hakiki.
Tapi, tangisku karena melihat 2
anak perempuannya yang masih usia sekolah,
Mereka harus menanggung beban hidup
tanpa ayah,
Lalu saudara perempuanku, yang
harus berjuang sendiri meneruskan hidup, tanpa suami.
Jalan mereka masih panjang
sementara sang pencari nafkah telah berpulang,
Sungguh, tangisku bukan perkara
aku tak rela akan kematian
Sungguh tangisku bukan karena aku
tak ikhlas akan kepergian,
Tapi air mata dan sesakku karena
melihat mbak dan 2 keponakanku,
Yang harus begitu cepat
menanggung hidup sendiri, tanpa suami dan ayah mereka lagi.
RAHMAT, nama kakak Iparku yang
meninggal di hari ini,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
Karena dial adalah malaikat penolong
bagi saudara perempuanku,
Dahulu, saat masih dirundung pilu,
Ia datang penuh kasih dan rindu
Tapi waktu begitu cepaat berlalu,
Dan kini Kak Rahmat pun harus
kembali pulang kepadaMu.
Rasa sesal dan sesak dalam hati,
pastilah ada walau setitik
Tapi, kami sadar bahwa semua itu
adalah takdir yang tak dapat kami tolak.
Akhirnya kami hanya mampu berdoa
agar arwahnya diterima disisi Allah SWT.
RAHMAT, nama kakak Iparku yang
meningal di hari ini,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
Semoga engkau tenang disana kak,
Semoga engkau terang jalanmu menuju kehadiratNya,
Biarkan saja istri dan anak-anakmu
akan kami rawat semampu kami,
Memang inilah jalan yang harus kami
lalui, tanpamu lagi.
Sabar ya...
BalasHapus