Kamis, 26 November 2015

IPARKU MENINGGAL DUNIA

Kematian,
Sudah pasti ia akan datang,
Entah malam entah siang, entah pagi ataupun petang
Kematian,
Adalah milik raga yang masih bertuan,
Kemudian ia datang, menghampiri, mencabut dan memisahkan
Maka sesungguhnya tiap makhluk yang bernafas akan merasakan,
Betapa sungguh kematian adalah akhir yang tak bias dielakkan.
Maka tiada lagi kesombongan,
Maka tiada lagi kepongahan,
Maka tiada lagi kecintaduniawian,
Semua menangis, semua menunduk, semua menyesal, semua meratap.
Namun, takdir Allah adalah kepastian,
Dan saat datang kematian, maka itu adalah keniscayaan.
Ta’ziyah inilah menjadi pengingat kita semua, bahwa hidup bukanlah suatu keabadian.

RAHMAT, nama kakak Iparku yang meninggal di hari ini,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
Bukan karena Allah memanggilnya, karena aku tahu kematian adalah Hakiki.
Tapi, tangisku karena melihat 2 anak perempuannya yang masih usia sekolah,
Mereka harus menanggung beban hidup tanpa ayah,
Lalu saudara perempuanku, yang harus berjuang sendiri meneruskan hidup, tanpa suami.
Jalan mereka masih panjang sementara sang pencari nafkah telah berpulang,
Sungguh, tangisku bukan perkara aku tak rela akan kematian
Sungguh tangisku bukan karena aku tak ikhlas akan kepergian,
Tapi air mata dan sesakku karena melihat mbak dan 2 keponakanku,
Yang harus begitu cepat menanggung hidup sendiri, tanpa suami dan ayah mereka lagi.

RAHMAT, nama kakak Iparku yang meninggal di hari ini,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
Karena dial adalah malaikat penolong bagi saudara perempuanku,
Dahulu,  saat masih dirundung pilu,
Ia datang penuh kasih dan rindu
Tapi waktu begitu cepaat berlalu,
Dan kini Kak Rahmat pun harus kembali pulang kepadaMu.
Rasa sesal dan sesak dalam hati, pastilah ada walau setitik
Tapi, kami sadar bahwa semua itu adalah takdir yang tak dapat kami tolak.
Akhirnya kami hanya mampu berdoa agar arwahnya diterima disisi Allah SWT.

RAHMAT, nama kakak Iparku yang meningal di hari ini,
terpukul hatiku menangis penuh sesak tiada henti,
Semoga engkau tenang disana kak,
Semoga engkau terang jalanmu menuju kehadiratNya,
Biarkan saja istri dan anak-anakmu akan kami rawat semampu kami,
Memang inilah jalan yang harus kami lalui, tanpamu lagi.


Gresik, Selasa Pahing, 24 Nopember 2015 

1 komentar: