Selasa, 04 Juni 2013

Emakku Sayang, Aku Sayang Emak


Emak.,
Maafkan anakmu ini.,
sedari hidup hingga engkau tinggalkan kami, tak sempat bahagiakanmu di masa tuamu.,
takdir memang terlalu kejam., memisahkan anak-anakmu dengan engkau yang kami cintai., 
sungguh kami tak sanggup menahan air mata yang terurai hingga menganak sungai.

Emak.,
Kepergianmu sungguh menyesakkan dada kami.,
Seolah kami tak lagi berarti, dan sungguh kami merasa menjadi anak durhaka.,
Yang tak menemanimu disaat-saat terakhirmu.
Waktu memang terlalu kejam., hingga di perjalanan akhirmu., sepersekian detik saja,, tak biarkan anak-anakmu menemanimu saat menutup mata di tutup usia.

Emak.,
Maafkan kami., anak-anakmu., yang terlalu egois dengan kehidupan kami.,
Maafkan kami., anak-anakmu yang terlalu tak mengindahkanmu.,
Maafkan kami, anak-anakmu yang terlalu membiarkanmu menikmati hari-hari terkahirmu
Maafkan kami, anak-anakmu yang terlalu sering meninggalkanmu.
Maafkan kami, anak-anakmu tercinta.

Emak.,
Aku tahu., sungguh begitu besar cintamu pada anak-anakmu,
Aku tahu., sungguh begitu besar cintamu pada suamimu, ayah dari anak-anakmu.
Aku tahu., sungguh begitu besar cintamu pada keluargamu., tempat kamu bernaung.
Dan sungguh aku tahu, tak kan pernah bermaksud engkau tinggalkan kami.
Tapi takdir terlalu kejam, terlalu cepat pisahkan engkau dengan kami.

Emak.,
Anak-anakmu sungguh mencintaimu.,
Andai waktu dapat diputar,, tak kan sedetik pun kami berpaling darimu di saat-saat terakhirmu,
Andai waktu dapat diputar, tak kan sejengkalpun kami menjauh darimu.,
Andai waktu dapat diputar, tak kan kami berpencar meninggalkanmu.
Andai waktu dapat diputar, aku lebih memilih untuk selalu bersamamu, emak.

Emak.
Allah telah menentukan jalan untukmu., juga untuk kami.
Allah telah menggariskan apa yang terbaik bagi emak dan juga bagi kami.
Anak-anakmu hanya mampu berdo’a untukmu, agar kau tenang disana, di alam yang berbeda.
Sungguh anak-anakmu ikhlas melepasmu,
Tapi gejolak rasa bersalah masih saja bergelayut dan meledak-ledak di dada kami,
Namun kami yakin, engkau tersenyum disana, melihat kami berkumpul melepasmu.

Emak,
Inilah jalan yang dibentangkan Allah untuk keluarga kita,
Engkau pergi saat anak-anakmu sudah dewasa, sudah berkeluarga,
Insyaallah kebahagiaanmu sudah sempurna dengan melihat kami berumahtangga,
Kini, kami hanya mampu mengantarmu dengan dzikir dan do’a,
Semoga engkau selalu tenang disana, dan mendapat surga Allah sebagai tempat terindah,
Dan kami, anak-anak tercintamu, akan senantiasa berdo’a untuk melapangkan jalanmu,
Karena kami tahu, sungguh tiada mampu kami memberikan sesuatu,
Selain dari do’a anak-anak sholeh-sholehamu.


Di Sudut Kamar Usang,
Sehari Setelah Berpulangnya Emak Tercinta,
20 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar