Selasa, 28 Juni 2016

Surat Perpisahan Tamu Agung Ramadhan


Wahai Saudarakau

Aku akan pulang
Sudah setengah bahkan sepertiga bulan bertamu,
Namun seringkali aku ditinggal sendirian.Walau sering aku dikatakan istimewa,
Namun perlakuanmu tak luar biasa.
Oleh-olehku nyaris tak kau sentuh...
Alqur'an hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status smartphone dan tontonanmu.
Sholat tak lebih khusyu, kalah bersaing dengan ingatan akan lebaran.
Tak banyak kau minta ampunan, karena sibuk menumpuk harta demi THR dan belanja Lebaran.
Malam dan siangmu tak banyak dipakai berbuat kebajikan,
Kalah dengan bisnis yang sedang panen saat Ramadhan.
Tak pula banyak kau bersedekah, karena khawatir tak cukup buat mudik dan liburan.

Wahai Saudaraku,
Aku seperti tamu yang tak diharapkan.
Hingga, sepertinya tak akan menyesal kau kutinggalkan.
Padahal aku datang dengan kemuliaan,
Seharusnya tak pulang dengan kesia-siaan.
Ketahuilah,
Percayalah,
Aku pulang belum tentu akan kembali datang,
sehingga seharusnya kau menyesal telah menelantarkanku.
Masih ada beberapa hari kita bersama,
Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pulang...
"Karena umurmu hanyalah cerita singkat yang akan dipertanggungjawabkan dengan panjang".
Bumi Allah, Ramadhan 1437 H

Saudaramu,
Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar