Lidah menjulur syukur,
Namun badan membujur kufur.
Lidah mengecap nikmat,
Namun raga masih tersesat.
Tiada henti Tuhan mengirim
nikmat,
Namun masih saja raga ini
memburu maksiat.
Ragaku masih terlalu egois
manjanya,
memanjakan keduniaannya,
Badanku serasa tiada bertuan,
menurutkan nafsu setan.
Tuhan,
Hatiku mengetuk pintuMu,
Sadar
akan segala dosaku,
Sisakan ampunanMu,
Di ujung
kerongkongan dan ubun-ubunku.
Amin.
Di Sudut Kamar Usang, 15 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar