Jumat, 05 Maret 2021

PANEN SAWAH

 Hawa seperti ini khas,

Hawa ceria senyum sumringah

Menyambut musim panen yang telah tiba


Suasana seperti ini khas,

Saat pagi menyapa, semua bergegas

Menuju sawah menuai padi dengan lekas

Menatap harapan yang sudah nampak jelas


Pemandangan ini khas,

Saat padi menguning, melambai,

Menantang sang tuan untuk segera dibelai,

Bahkan ada yang sudah terkoyak terkulai,


Musim seperti ini khas,

Bukan musim dingin ataupun panas,

Bukan musim salju ataupun kemarau

Inilah musim panen petani yang ditunggu.


Jalan seperti ini khas,

Jalan yang penuh dengan jemuran,

Jemuran padi, bukan jemuran pakaian,

Jemuran hasil sawah, bukan sembarang jemuran

Jalan yang tertutup dengan harapan perekonomian

Jalan ini, khas Jalan Panen,

Dimana tiada jalan seperti ini, kecuali panen


Panen,

Oh panen,

Mari memanen,

Selamat memanen,

Selamat berpanen,

Selamat berpesta panen.

Senin, 22 Februari 2021

PITUTUR LUHUR


*MONGGO DIWAOS SAE SANGET*

=========================

Manungso kuwi dititah padha,

Nanging yen masalah banda, dijatah bedha

Mulo wajib e ngupadaya lan dedunga

Entuk rejeki sepiro atine sing nrima

Ora usah iri lan meri rejekine kanca


Saiki padha akeh wong stress

Mergo uripe akeh sing ora beres.

Rino wengi mburu dunyo nganti rembes

Njur nganti lali agama lan atine ora dipaes

Malah remen nyalah-nyalahke tiyang sanes



Mula, aja padha gampang ngersula

Ngunu kuwi mundhak gelis tambah tua

Ilingana yen wong kang nrima umure dawa

Dehne wong kang sulaya, uripe bakal rekasa

Wong kang sabar, rejekine bakal jembar

Wong kang ngalah, uripe bakal barokah

Sapa sing jujur, uripe bakal makmur

Sapa sing telaten, tembe mburi bakal panen

Dehne sing sombong amale bakal kobong


Jamane wis zaman tua

Akeh manungsa wis angel ditata

Babagan tuntunan lan agama

Senengane malah padha gawe dosa

Tumindak dosa saben dina padha ora krasa

Sithik-sithik ora krasa, ora ketara

Suwi-suwi dadi cetha, sansaya wus dadi kulina

    

Sing podho ati-ati, iling lan waspada

Menowo sira gegojegan karo kanca

Ngerasani tanggane, ngojah salahe wong liya 

Kadhang ora rumangsa yen awake gawe dosa



Ayo mumpung turung telat, enggal padha tobat

Timbang sira mbesok kena siksa akhirat

Imane ayo dijaga sing luwih kuat

Aja nganti gampang karidu marang maksiat


Rumangsane mung dosa sepele, ora digatekne

Nanging gedhe akibate marang awake dhewe


Mumpung isih urip, ngibadaho kanthi tertib

Ngelingana yen wes mati, Ora bakal iso bali

Mumpung isih waras, ngibadaho kanti ikhlas

Ngelingana yen wes lara, ora bisa apa-apa

Mumpung isih longgar, ngibadaho kanti sabar

Ngelingana yen wis repot ibadah rasane abot


Pungkasane sopo lan opo wae awakmu mula OJO DUMEH


Cekap semanten Pituture pinisepuh Jawa

Mugi manfaati kangge pepenget kita sedaya


Mangga digetok-tularno nang para kadang/dulur sedaya. Nuwun. 🙏

Gampang Mencintai, Mudah Membenci

Sebagaimana orang jatuh cinta, tak tahu entah mengapa, yang penting terus mencintai bahkan menutupi (kesalahan), karena cinta tak butuh alasan. Hanya penghianatan yang dapat mengakhiri.

Pun demikian, dengan orang yang benci, tak butuh alasan, yang penting terus saja cari kesalahan untuk tetap membenci, karena benci tak mengerti penjelasan. Hanya hidayah Tuhan yang dapat membuka hati.

Manusia, Gampang Mencintai, pun mudah Membenci. 🙏

Rabu, 28 November 2018

WONG GAK ISO OJO MOK SENENI, OJO MOK KON PREI

Wong gak iso nulis, kudu sering latihan nulis ben iso nulis, lan tulisane iso apik. Iyo ta gak lur dulur? Lek dikon prei nulis, kapan isone nulis?

Wong gak iso moco, yo kudu terus latihan moco ben iso lancar. Lah nek dikon prei moco, kapan isone moco. Nggeh ta lur?

Wong gak iso ngitung, kudu sering belajar ngitung ben iso ngitung lan apal itung-itungan. Iyo ta gak lur? Lek dikon prei ngitung, kapan ahline ngitung??

Wong gak iso sepedaan, kudu sering sepedaan ben iso mahir sepedaan, gak ngono ta lur? Lah nek dilon prei sepedaan, kapan isone mahor sepedaan??

Wong sing gak iso ngaji, kan yo kudu sering ngaji ben lancar ngaji lan iso apik harokat-tajwid e, mboten ngoten ta lur dulur? Lah nek dikon prei ngaji, kapan isone ngaji?
.
Lah, intine, wong sing gak iso nyanyi, yo kan kudu sering nyanyi ben iso nyanyi tepak nada, vokal, intonasi lan ekpresine, lak ngoten seh lur dulur?

Kulo niki mboten saged nyanyi, tapi seneng nyanyi, dadine sering nyanyi sak karepe dewe. Mula, ojo dikomen sing negatif lur., Ning yo diewangi ben iso nyanyi sing bener.

Lah, nek aku dikon prei nyanyi mergo gak iso nyanyi, lah aku kapan iso nyanyine lur??
Padahal pingin iso nyanyi ben koyo Gilang Dirga, Nassar, Fildan, koyo wong-wong ngunu kuwi.

JURUS MEMINTA

.
Anak kecil,  kalau sudah mau sesuatu,  ia pasti meminta kepada orang tuanya.
Kalau belum dikasih,  ia pasti merengek-rengek meminta yang diinginkan.
Kalau masih belum dikasih lagi,  ia pasti nangis-nangis kecil,  "misek-misek"  agar dituruti keinginannya.
Kalau masih belum dikasih juga,  ia pasti keluarkan jurus ampuh,  nangis sejadi-jadinya.
Minta dan terus meminta.
Kalau masih belum dituruti,  mungkin memang hal yang diminta dirasa tidak baik untuk sang anak kecil.
.
Seorang hamba,  jika inginkan sesuatu,  maka mintalah kepada empunya segalanya,  Allah,  berdo'a.
Kalau belum dikasih,  lebih dekat mintanya, berdo'a.
Kalau belum dikasih juga,  sambil nangis mintanya, berdo'a.
Kalau masih belum dikasih juga, lebih seringlah nangis dihadapan Allah, berdo'a.
Kalau ternyata masih belum dikasih juga,  mungkin bagi Allah,  apa yang kau minta tidak baik bagimu.
Dan Allah Maha Mengetahui atas apa yang terbaik bagi hambaNya.
.
Jangan sombong. Jangan songong.
Mintalah dengan berdo'a.
Jangan malas untuk meminta kepada Allah,
Sebagaimana anak kecil tidak bosan minta kepada orang tuanya,
Jadilah hamba yang "manja" hanya kepada Allah,  dengan rajin "minta" dengan do'a.
Do'a,  berdo'a,  terus berdo'a, selalu berdo'a.
#SelfReminder

ENERGI POSITIF


Waktu itu, dalam perjalanan arah balik dari kantor Imigrasi Jl. Tendean  ke Tebet Timur, ditengah jalan ternyata hujan turun deras sekali.
Saya terpaksa meneduh dibawah jalan layang, karena saking derasnya hujan dan ada puluhan motor melakukan hal yang sama.

Disamping saya, ada seorang ayah yang juga memarkirkan motor bebeknya.
Ia kemudian berdiri disamping saya.
Dia seorang ayah dengan anaknya berusia kurang lebih 10-12 tahun.
Sang anak badan-nya sudah kuyup berdiri merapat badannya ke ayah-nya, tampaknya  kedinginan.
Posisi kami yang disisi jalanan dan meletakan motor dipinggir jalan (raya) membuat jalanan menjadi menyempit dan menjadi agak macet bagi pengendara mobil.
Karena deras, air menggenang naik cepat sehingga sejajar trotoar tempat kami berdiri.

Tiba-tiba, ada mobil Innova melaju dengan kecepatan tinggi di dekat kami.
Hal itu membuat siraman air kotor muncrat membasahi hingga tubuh kami.
Semua orang menghujat seketika.
Termasuk saya dan sang anak kecil di samping ayahnya tadi !!!.

Nampak sang ayah berusaha menenangkan anaknya.
Saya yang berdiri disampingnya tak kuasa untuk tidak mendengarkan percakapan ayah dan anak ini.

"Sudah nak, jangan marah-marah memaki begitu, gak baik itu, hayo sabar dan memaafkan" kata ayahnya santun walupun separuh kakinya juga terkena cipratan air.

"Tapi dia kurang ajar, Pa !"  dia kotori orang-orang, si anak berargumen.
"Sombong bener pakai mobil tanpa menghargai orang"

"Ya sudah, selesaikan marahnya ya.
Marah dan memaki itu tidak pernah menyelesai-kan masalah"  sang ayah berkata tetap dengan nada santun.
"Begini Nak, kita marah itu mengeluarkan energy negative dari diri kita.
Ingat, dunia ini bulat...... dan ingat satu lagi energy itu kekal.
Sekali energy itu tercipta, mereka akan terus ada dan karena kehidupan itu berputar, energy itu akan kembali ke diri kita sendiri"

"Apa yang kamu berikan pasti akan kembali lagi ke kamu.
Jadi kalau kamu memberikan kebaikan kepada semesta, kepada orang lain, sesungguhnya kamu memberikan kebaikan kepada diri kamu sendiri.
Kalau kamu memberikan energy negative kepada orang lain, sesungguhnya kamu sedang memberikan "kesialan" dalam hidupmu".

Saya terdiam termangu mendengarkan dan sang ayah melanjutkan.

"Mulai sekarang kamu harus bisa mengeluarkan energy hanya yang positif saja
Misalnya, do'akan orang tadi agar selamat sampai di rumah.
Ingat selalu Ikhlas dalam berdoa, ikhlas itu energynya positif.
Do'akan semua orang yang berteduh di sekeliling sini juga agar selamat sampai dirumah dan tidak terkena penyakit".

Do'akan pengemis dipinggir jalan.
Do'akan apa yang kamu lihat.
Do'akan anak sekolah yang baru pulang.
Do'akan tukang sapu jalanan.
Do'akan anak2 yatim-piatu yang sangat membutuhkan bantuan mu
Jadi semua yang kamu lihat do'akan.
Percayalah hidupmu akan lurus, mudah, dan selamat dunia akhirat".

"Mama mu juga demikian, bahkan selagi menanak Nasi dia berdo'a, dia ucapkan doa baik buat Petani yang menanam, do'akan Pedagang yang berjualan, do'akan Pengendara yang membawa beras ini, do'akan Petani yang menggiling padi menjadi beras".

"Bahkan Ikan yang dimasakpun mama selalu mendo'akan, sehingga apa yg kita makan sudah di syukuri sudah di ikhlaskan, sudah di seimbangkan.
Kamu ngerti kan ?"

Sang ayah mencoba menekankan perkataannya agar si anak faham.

Anak tadi termangu, begitupun saya yang turut mendengar.
Tak lama ayahnya menerima telpon tanpa saya jelas mendengar percakapanya, hanya beberapa kata terdengar oleh saya :  ....... "Iya, saya dibawah fly over, iya, iya, iya ...".  hanya itu yang saya dengar.
"Berapa ?  ....... 5 menit, iya kami tunggu".

Hujan tidak reda juga dan enam menit kemudian, sebuah Alphard warna hitam tepat berhenti didepan mereka dan pintu terbuka.
"Mamaaa .....!!!!"  kata sang anak sambil naik kemobil tersebut.
Kemudian supir mobil tersebut keluar, bertukar posisi dengan sang ayah.
Sang supir membawa motor dan sang ayah mengemudikan mobil tersebut.

Saya termangu lama menyaksikan fenomena ini, ada beberapa orang juga yang memperhatikan seperti saya.
Sang ayah santun sekali, karena kami semua disapa dengan kalimat, "permisi, mohon maaf ya, kami duluan, permisi".
Hampir ke semua orang yang ada disekitar dia dan ada beberapa yang dia salami.

Melihat itu pikiran saya melayang, eehhhmmm ....... rupanya ini TRAINING DAY sang ayah ke anaknya untuk melihat sisi lain dari kehidupan, entah mengapa saya merasa malu, saya tutup wajah saya dengan helm, saya senang sekali pelajaran parenting yang diajarkan olehnya ke anaknya.

Saya berkata dalam hati, "Terima kasih yaa Alloh ..... Alhamdulillah, hari yang luar biasa untuk  pelajaran Mu yang didapat"

Berpikir dan berkata positif tentang orang lain ataupun untuk diri sendiri itu penting...Karena pikiran positif dan perkataan positif akan kembali kepada dirimu sendiri. . . . 


.
.
Sengaja saya abadikan tulisan yang saya dapat dari kiriman WA ini (yang mungkin juga copy paste and share, hehehe..) , siapa tahu dikemudian hari bermanfaat.

MERAYU TAKDIR



Sekuat apapun kau genggam, dia akan hilang bila ia bukan ditentukan sebagai hakmu.
Meski banyak yang ingin merampasnya dari tanganmu, bila dia takdirmu, maka tak seorang pun bisa mengambilnya darimu.

Jika dalam cintamu hatimu lebih sering terluka daripada digembirakannya, maka lepaskanlah dia dari genggaman ingatanmu yang penuh kekhawatiran.

Jika dia memang cinta sejatimu, dia akan kembali sebagai belahan jiwa yang memuliakanmu.

Tapi, jika dia tak pernah kembali, memang dari awal dia tak pernah direncanakan bagimu, hapuslah sedihmu, indahkanlah dirimu, dan harumkanlah ruang tamu dihatimu bagi cinta yang baru.

Jika MULAN tidak hadir dalam RT Ahmad DHANI, tentu saja MAIA tidak akan bertemu IWAN Mursy pria konglomerat yang sebentar lagi akan menikah di Jepang (katanya Sudah Menikah).
Hadiah berupa jet pribadi jam miliaran dll, mungkin hal itu tak akan Maia dapatkan jika masih bersama Dhani. Pada Iwan, Maia mendapatkan segalanya. Dan itu adalah sebuah pencapaian finansial yang tentu saja Mulan tidak miliki, tidak ia dapatkan pada Ahmad Dhani, namun MULAN mendapatkan hal lain yang Maia tidak dapatkan berupa jalan HIDUP MULIA yaitu HIJRAH bersama suaminya.

Tidak ada satu pun manusia yang SEMPURNA begitu pula kisah hidup yang sempurna, tidak akan ada kepahitan hidup tanpa HIKMAH menanti. Seperti halnya kebahagiaan yang tak selamanya pun juga kesedihan yang tak seterusnya.

Namun terkadang manusia sering kali mengambil alih peranan TUHAN sebagai HAKIM dalam kehidupan orang lain.

Mereka menilai lalu memvonis, MELIHAT LALU MEMBULLY dan begitu hebatnya mata MANUSIA, sehingga terkadang dia LUPA KOTORANNYA masih menempel didepan pelupuk matanya.

Mereka lupa pepatah, sering menghina akan terhina. sering mencibirkan hidup orang, kehidupannya pasti akan jadi bahan tertawaan orang, kelak.
Sebagaimana kamu jahat pada orang, kamu juga pasti akan diperlakukan buruk oleh orang lain.

Mulan Dhani - Maia Iwan sedang menikmati takdirnya, tapi anehnya ada hati yang iri dengki dengan kebahagiaan mereka, SIAPAKAH MEREKA ? Mereka adalah orang-orang yang suka NYINYIRIN hidup orang, padahal belum tentu juga takdirnya akan indah dihari berikutnya.

Manusia merancang menulis masa depanya yang indah, Allah Maha Kuasa bisa menghapus, menambah membelokkan bahkan membalikannya semua yang manusia tulis, karena Allah Maha MENGETAHUI jalan hidup terbaik sementara kamu tidak mengetahuinya.

"Nahnu Mudabbir, Wallahu Muqaddir "
Kita hanya punya rencana, tapi ALLAH-lah yang menentukan segalanya.

So, jangan menangis memohon memaksakan jodohmu, juga jangan membusungkan dada bangga telah memiliki teman hidup.

Rayulah takdirmu agar indah dalam setiap munajat cintamu, jalanilah dengan ikhlas apapun itu bila sudah menjadi ketentuan-Nya.
Ucapkanlah dalam rintihan khusyu'mu: "Ya Muhawwilal haal, hawwil haalana ilaa ahsanil haal". wahai Dzat yang merubah-rubah keadaan, rubahlah keadaanku pada keadaan yang lebih baik."

Dhani-Mulan, Iwan-Maia, semoga selalu ingat bahwa Allah yang mengirimkan derai airmata, Allah juga yang akan membahagiakan.
Dekatkan diri kepada Allah, pasti selalu ada kabar gembira untukmu setelah itu...

Semoga ALLAH memberi kita KEBAHAGIAAN
Aamiin

Oleh :
Almh. Deli Akustria 5 November 2018
 
ini adalah tulisan beliau sebelum meninggal 25 Nopember 2018 lalu.
Semoga beliau Khusnul Khotimah. Amin
 😥😥😥😥😥

Rabu, 15 November 2017

PAHLAWAN



Perjuangan panjang penuh perlawanan,, pengabdian dan pengorbanan

Akhir hayat kami menjadi saksi gigihnya semangat berjuang kami, para Pahlawan

Harapan kami membentang luas seluas angkasa tentang kemerdekaan dan kebebasan

Lahir dan Bathin kami, Jiwa dan raga kami, telah kami persembahkan kepada Ibu Pertiwi

Apapun penghalang tujuan, telah kamiporak-porandakan, walau nyawa kami jadi taruhan

Walau sungguh sangat begitu berat kamiharus kehilangan harta, keluarga dan nyawa

Apakah semua yang telah kami perjuangan akan sia-sia olehmu di masa kini?

Nama kami tercatat dalam sejarah dan museum, pun catatlah di hatimu, dan teruskan perjuangan kami, dengan cara yang berbeda.


(Dalam rangka mengenang Hari Pahlawan, 10 November)